Monday, February 4, 2013

tak perlu dekat


Tengah hari ketika kami sampai di puncak bukit yang kami daki sedari pagi. Sisa bekal air yang saya bawa hanya tinggal setengah botol, padahal perjalanan mengharuskan kami mendaki sampai sore nanti. Walaupun di daerah pesisir,  angin sama sekali tak berhembus untuk sekedar meringankan panasnya sengatan matahari siang itu.

Tangan saya  merogoh  setiap kantong di ransel yang saya bawa, segera saya menemukan dua batang choki-choki di kantong bagian dalam. Choki-choki itu adalah sisa rampasan hampir setahun yang lalu. Konon itu adalah balas jasa dari perempuan saya untuk seorang teman yang entah kenapa, saya lalu merasa berhak untuk merampas sebagian dari isi kotak choki-choki punyanya, hahaha.

Hampir setahun sudah saya menyimpan coklat dalam pipet itu di dalam tas saya, sayang rasanya langsung menghabiskan semuanya karena entah kapan dalam hidup saya bisa bertemu lagi dengan perempuan yang memberikannya, dan rasanya sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk menghabiskan satu batang lagi. 


Tapi sial, coklat didalamnya ternyata sudah mengeras dan kadaluarsa
Tidak semua hal akan indah pada waktunya, memang

Sudah hampir satu tahun saya menyimpannya, menghabiskan sebatang demi sebatang ketika membutuhkan semangat ekstra untuk berkegiatan disaat-saat berat. Kadang sesuatu, apapun itu bisa jadi sangat berarti sampai-sampai kita akan menunggu waktu yang benar-benar tepat untuk menikmatinya. Terkadang sesuatu itu pun tidak bisa melawan waktu untuk selalu bisa kita nikmati, namun arti yang diberikannya adalah kita yang menentukan, bukan waktu.

Kita, bukan waktu

Sampai sekarang pun saya masih menyimpan satu choki-choki kadaluarsa di kantong dalam tas saya J


Tak perlu dekat jika hati bisa rasakan hadirnya
Tak perlu terungkap sebab hidup rahasia
(Syaharani & The Queen Fireworks - Buat Kamu)