Saturday, May 26, 2012

pagi yang tak akan bisa dilupakan

aku ingat, pagi itu aku terjaga oleh suara rantai dari pedal yang ditahan - sepedamu datang
suara langkah kakimu menuju kamar samar tertangkap kupingku yang belum betul-betul sadar
dan silau cahaya saat kau membuka pintu

aku ingat, tawa renyahmu mendapati aku masih menggeliat dikasur tipisku itu 
senang betul kau waktu itu sayang, memaksaku tetap terbaring sampai kau datang mengecupku
kau kecup aku sambil tersenyum, manis sekali

aku ingat, hari itu kau heran mengapa sama sekali tak terasa seperti hari terakhir kita bersama
sampai sekarang pun aku masih juga merasa cerita kita belum selesai sayang - Tuhan yang kita tunggu belum juga sudi menjawab

Friday, May 25, 2012

dua minggu di Kopassus (Situ Lembang)

Selain di Batujajar, latihan juga dilakukan di daerah latihan gunung hutan milik Kopassus di Situ Lembang. Daerah latihan ini berada di dataran tinggi persis sebelah gunung tangkuban perahu. Ibarat sekolah, latihan disini adalah ujian kelulusan dari semua materi yang sudah dipelajari di Batujajar yang puncaknya adalah kegiatan Caraka Malam dimana setiap siswa diperintahkan untuk menyusuri hutan seorang diri di tengah malam. Karena latihan yang lebih keras serta hujan yang terus menerus turun di daerah pegunungan ini, banyak sekali peserta yang menurun kondisi fisiknya, tapi walaupun begitu, tidak ada yang nyerah ;)

Welcome to The Jungle! direndam di kolam sedingin es
 


Berjemur setelah seharian berlatih dalam kondisi basah
Banyak pengalaman positif yang saya dapatkan selama mengikuti program ini. Selama program selalu ditekankan disiplin serta jiwa korsa kepada para peserta, yang sebenarnya bisa didapatkan dengan cara-cara yang lebih mengasyikkan. Namun tujuan sebenarnya program ini adalah untuk menguji fisik dan mental peserta yang mengikuti, bukan disiplin serta kekompakan yang selalu didengung-dengungkan. Untuk hal ini saya setuju. 

Latihan Mendayung di Waduk Saguling
Baiklah, sepertinya saya sudah bicara terlalu banyak tentang program ini. Adalah kebanggaan bagi saya dapat berlatih ditempat yang tidak semua orang dapat masuk sembarangan ini, kawah candradimuka bagi salah satu pasukan khusus paling disegani di dunia. Walaupun akan menolak jika ditawarkan latihan seperti ini sekali lagi :p

ps : Program ini sepenuhnya terukur dan aman bagi anda yang tidak memiliki penyakit berat, serta sama sekali bukan bentuk militerisasi.

dua minggu di Kopassus

"slamat tinggal kekasihku..abang pergi takkan lama..
hanya dua minggu saja.. suka duka di kopassus"
Pusdikpassus adalah salah satu grup Kopassus yang berfungsi sebagai pusat pendidikan dengan daerah latihan sekitar Bandung hingga Cilacap. Disinilah para prajurit salah satu pasukan khusus paling disegani di dunia ini dilatih dengan cara yang terkenal sangat ketat. Dalam semua latihannya mereka menggunakan peluru tajam, oleh karenanya tidak heran bila hampir dalam setiap latihan selalu ada siswa yang meninggal dunia karena berbagai sebab (kelelahan, kecelakaan dll). 

Di Pintu Angin, Situ Lembang
Desember tahun lalu saya berkesempatan mengikuti program kesamaptaan disini dalam rangkaian program perekrutan di perusahaan tempat saya bekerja sekarang.  Selama dua minggu saya dan 284 orang lainnya (kalau tidak salah) mencicipi program kesamaptaan sipil ala Pusdikpassus. Jangan bayangkan latihannya seperti latihan untuk mengambil kualifikasi Komando yang harus dilakukan prajurit selama tujuh bulan (kalau tidak salah) dan menggunakan batas kemampuan manusia sebagai standarnya. Materi latihan yang saya ikuti sebenarnya sering dijumpai dalam latihan-latihan leadership atau mountaineering dilingkungan sipil pegiat alam, hanya saja cara-cara pengajarannya yang ala militer.

Rayapan tali 1
Rappeling
Walaupun latihan yang saya jalani tak seberapa dibanding latihan yang biasa dilakukan prajurit siswa disini, namun kegiatan-kegiatannya sungguh sangat menguras tenaga dan emosi, apalagi bagi seorang keras kepala yang tak pernah olahraga seperti saya. Setiap hari kita harus bangun sebelum subuh serta baru dapat beristirahat diatas jam sepuluh malam, itupun harus bergantian menjaga barak selama 1 jam tiap malam. 

Mendengar Instruksi Pelatih

Observasi Lapangan
 Sepanjang hari dipenuhi kegiatan di kelas serta kegiatan fisik di lapangan dengan jadwal yang sangat ketat, tentu saja semuanya dilakukan dengan disiplin ala militer. Setiap perpindahan tempat harus berbaris rapi serta bernyanyi, bahkan makan pun harus ada ritualnya, serta aturan-aturan untuk berjalan, duduk dan tiarap yang sangat konyol bagi saya. 

Kondisi seperti ini dapat membuat orang dengan fisik dan mental yang lemah jatuh sakit atau stress. Saya sendiri mengikuti program ini saat berada di titik terendah hidup saya, jadwal yang ketat serta fisik yang benar-benar terkuras ternyata tidak berhasil membuat saya lupa dengan masalah yang saya alami, alhasil beberapa kali saya ketahuan sedang bicara sendiri persis orang gila saat apel malam ;)

Thursday, May 17, 2012

Di bawah hujan di bulan mei

Dia tertunduk di pintu sebuah mesjid, penat setelah bekerja lebih dari 24 jam menyerangnya. Tak lama, seorang perempuan menghampiri dan menyadarkannya. Perempuan itu tersenyum. Senyum yang selanjutnya akan menghantui bawah sadar si lelaki sepanjang hidupnya. 


“begitu letihkah? maafkan aku, kau sudah terlalu memaksakan diri untuk ini semua”


“sudah, ikut saja” lelaki itu selalu muak dengan basa basi, bahkan yang tulus sekalipun.
“mau kau bawa kemana aku?” 
“menyusul yang lain, ketempat Tuhan akan menyadarkanku kalau kau benar diciptakan untukku, dan kau akan dapat pelajaran tentang bagaimana sebuah keputusan spontan yang kau ambil dapat merubah hidup kita bersama” 
Mereka lalu berjalan cepat menuju shelter matraman yang cukup jauh dari mesjid tempat mereka bertemu, memulai langkah-langkah bersejarah di kota yang sudah terlalu penuh untuk didiami. Dan memulai pengkhianatan termanis dalam hidup masing-masing tanpa mereka sadari.
Setengah berlari mereka ketika hujan tiba-tiba turun mengiringi langkah, membanjiri jalan yang belum juga lelah dengan kemacetan dan masih terlalu takut si lelaki menggenggam tangan perempuan manis yang kemudian menjadi kekasihnya di sepanjang perjalanan waktu itu. Ah, cincin sialan!

courtesy aleaveofabsence.com
***
Mengenang pertemuan dibawah hujan bulan mei, matraman 2011. Pertemuan antara dua anak manusia dengan Tuhan yang kemudian menghilang dari kehidupan mereka.